Lengkap! Sejarah Arang Aktif
Sejarah Arang Aktif
Arang aktif, atau karbon aktif, bukanlah benda baru dalam sejarah manusia. Penggunaannya telah melibatkan berbagai budaya dan peradaban, membuktikan keefektifannya dalam berbagai konteks.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah panjang arang aktif, dari penggunaan pertamanya pada 3750 B.C. hingga peranannya yang terus berkembang dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Penggunaan Pertama: Mesopotamia dan Mesir Kuno (3750 B.C. - 1500 B.C.)
Jejak pertama arang aktif ditemukan pada tahun 3750 B.C. di Mesopotamia, ketika bangsa tersebut menggunakannya untuk mengekstraksi logam dari bijih dan menciptakan perunggu. Penggunaan arang aktif oleh Mesir Kuno juga tercatat pada periode yang sama.
Mesir menggunakan arang aktif untuk meredakan bau yang tidak sedap, menyimpan air bersih, dan bahkan menuliskan catatan pada papyrus.
Pada tahun 1500 B.C., Mesir telah memperluas penggunaannya untuk merawat gangguan pencernaan. Masyarakat Mesir Kuno menyadari bahwa arang aktif dapat membantu mengatasi masalah perut dan usus, menjadikannya ramuan yang sangat berharga dalam dunia kesehatan mereka.
Penemuan Sifat Antiseptik: Hindu dan Phoenicia (400 B.C.)
Pada tahun 400 B.C., masyarakat Hindu dan Phoenicia menemukan sifat antiseptik arang aktif. Mereka mulai menggunakan arang aktif untuk menyaring dan membersihkan air mereka. Hal ini terutama bermanfaat dalam menghadapi ancaman penyakit yang dapat disebabkan oleh air yang tercemar.
Selama perjalanan laut yang panjang, suatu praktik umum adalah menyimpan air dalam barel yang telah dibakar menggunakan arang aktif. Ini membantu menjaga kualitas air dan mencegah penyebaran penyakit yang dapat terjadi akibat air yang terkontaminasi.
Penggunaan Medis oleh Hippocrates dan Pliny (50 A.D.)
Pada tahun 50 A.D., tokoh-tokoh medis terkenal seperti Hippocrates dan Pliny mulai mengenali potensi arang aktif dalam pengobatan. Mereka menggunakan arang aktif untuk mengatasi berbagai penyakit, termasuk epilepsi, klorosis, dan vertigo. Penggunaan arang aktif dalam konteks medis terus berkembang, dan tokoh-tokoh medis kuno ini memainkan peran penting dalam mempopulerkannya.
Abad Pertengahan (1700’s - 1800’s)
Selama Abad Pertengahan, pengetahuan dan penggunaan arang aktif mengalami penurunan karena penindasan ilmu pengetahuan. Namun, pada abad ke-18 dan ke-19, arang aktif kembali muncul ke permukaan, terutama dalam penggunaan pengobatan.
Pada masa ini, arang aktif digunakan dalam pengobatan untuk sifatnya yang dapat menyerap cairan dan gas, serta sifat disinfektan. Berbagai penggunaan populer pada periode ini termasuk pembuatan poultice (kompres) dari arang aktif dan remah roti atau ragi, yang disukai oleh ahli bedah militer.
Selain itu, serbuk arang aktif digunakan untuk mengurangi bau busuk pada ulkus, mengatasi keasaman lambung, bahkan menghentikan pendarahan hidung di mana subsulphate of iron gagal melakukannya.
Masuk ke Dunia Konsumen: Abad ke-20
Pada awal abad ke-20, arang aktif mulai dijual dalam bentuk yang lebih mudah dikonsumsi oleh masyarakat umum. Lozenge (tablet hisap), biskuit, dan bubuk gigi beraroma arang aktif mulai menjadi pilihan konsumen.
Peran arang aktif sebagai bahan yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan terus berkembang.
Pada abad ke-20, peran arang aktif semakin meluas ke berbagai bidang, termasuk industri makanan dan minuman, kosmetik, dan pengolahan air. Inovasi terus muncul, menggiring arang aktif menuju perannya yang lebih modern dan beragam dalam mendukung kesehatan dan kebersihan manusia serta lingkungan.