Perbandingan Silica Gel atau Alumina Aktif untuk Dessicant
Secara umum desiccant ialah substansi penyerap kelembaban sebagai solusi masalah uap air. Mengapa uap air/kelembaban disebut masalah?
Misalnya pada industri pangan, kelembaban akan menyebabkan: produk pangan kering menjadi melempem/ tidak renyah, menggumpal, bau, bahkan berjamur dan rusak.
Selain makanan, variasi produk lain juga sensitif terhadap kelembaban. Dengan adanya kelembaban, produk-produk tertentu akan berubah rasanya, wanginya, warnanya dan bahkan bentuknya. Sumber kelembapan ini bisa jadi dari dalam kemasan atau karena packaging dapat ditembus masuk udara.
Ady Water menjual dessicant, yaitu silica gel dan alumina aktif. Kedua material ini memanfaatkan karakter adsorpsi molekul H2O yang tinggi, apalagi didukung dengan kapasitas yang sangat besar disebabkan pori-pori kompleks membuat rasio volume penyerapan per gram substansi sangat besar.
Perbandingan Activated Alumina dan Silica Gel
Silica gel dan alumina aktif merupakan bahan pengering yang umum digunakan untuk mengurangi kelembaban di dalam sebuah ruangan atau wadah penyimpanan. Meskipun keduanya memiliki fungsi yang sama, namun terdapat perbedaan dalam kekuatan adsorpsi dan biaya.
Silica gel merupakan bahan pengering yang terbuat dari silika gel yang telah dihidratkan. Silica gel memiliki kandungan pori yang sangat tinggi, sehingga mampu menyerap kelembaban dengan sangat baik. Selain itu, silica gel juga memiliki ukuran partikel yang sangat kecil sehingga bisa menyerap kelembaban hingga ke bagian dalam benda.
Namun, silica gel memiliki kekurangan dalam hal kekuatan adsorpsi. Silica gel hanya mampu menyerap kelembaban hingga 40% dari beratnya. Jadi, jika kelembaban di lingkungan sangat tinggi, maka silica gel tidak akan efektif dalam mengurangi kelembaban.
Di sisi lain, alumina aktif merupakan bahan pengering yang lebih kuat dari silica gel. Alumina aktif dibuat dari aluminium hidroksida yang diolah menjadi kristal yang memiliki pori-pori sangat kecil. Pori-pori ini memungkinkan alumina aktif untuk menyerap kelembaban dengan lebih kuat dibandingkan dengan silica gel.
Alumina aktif mampu menyerap kelembaban hingga 20-30% dari beratnya. Hal ini membuat alumina aktif lebih efektif dalam mengurangi kelembaban di lingkungan yang memiliki kelembaban sangat tinggi. Selain itu, alumina aktif juga memiliki umur pakai yang lebih lama dibandingkan dengan silica gel.
Meskipun alumina aktif memiliki keunggulan dalam hal kekuatan adsorpsi, namun biaya dari alumina aktif juga lebih mahal dibandingkan dengan silica gel. Hal ini dikarenakan proses pembuatan alumina aktif yang lebih rumit dan memakan waktu yang lebih lama.
Oleh karena itu, pemilihan antara silica gel dan alumina aktif sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan di mana bahan pengering akan digunakan. Jika lingkungan memiliki kelembaban yang sangat tinggi, maka alumina aktif bisa menjadi pilihan yang lebih efektif meskipun lebih mahal. Namun, jika lingkungan tidak memiliki kelembaban yang sangat tinggi, maka silica gel bisa menjadi pilihan yang lebih ekonomis.
Dalam penggunaan bahan pengering, juga perlu diperhatikan cara penggunaan dan penyimpanannya. Bahan pengering yang sudah jenuh dengan kelembaban harus segera diganti atau dijemur agar dapat digunakan kembali. Selain itu, bahan pengering juga harus disimpan dalam wadah yang rapat dan tidak terkena udara agar kinerjanya tetap optimal.
Kesimpulannya, silica gel dan alumina aktif merupakan bahan pengering yang berfungsi untuk mengurangi kelembaban di lingkungan atau wadah penyimpanan. Silica gel memiliki keuntungan dalam hal ukuran partikel yang kecil sehingga bisa menyerap kelembaban hingga ke bagian dalam benda, namun kekuatan adsorpsinya lebih rendah dibandingkan dengan alumina aktif.
Sejarah Penemuan Silica Gel
Silica gel adalah zat pengering yang sering digunakan dalam industri dan kehidupan sehari-hari. Meskipun terlihat sederhana, sejarah pengembangan silica gel cukup panjang dan menarik.
Pengembangan silica gel dimulai pada awal abad ke-20, ketika peternak di Inggris mengalami masalah dengan kelembaban yang tinggi di lumbung mereka. Kelembaban yang tinggi menyebabkan biji-bijian menjadi berjamur dan membusuk. Untuk mengatasi masalah ini, para peternak mencoba menggunakan bahan pengering yang tersedia pada saat itu, seperti kapas dan serbuk kayu. Namun, bahan-bahan ini tidak efektif dalam mengatasi kelembaban yang tinggi.
Pada tahun 1919, seorang ahli kimia bernama Walter A. Patrick menemukan silica gel secara tidak sengaja saat melakukan eksperimen. Patrick sedang mencoba membuat natrium silikat, tetapi tidak sengaja membuat gel transparan yang memiliki kemampuan menyerap kelembaban yang tinggi. Setelah menemukan kemampuan silica gel dalam menyerap kelembaban, Patrick mulai mengembangkan produk ini untuk digunakan dalam berbagai aplikasi.
Pada awalnya, silica gel digunakan sebagai pengering di dalam perangkat listrik, seperti pemadam kebakaran dan radio. Namun, seiring waktu, penggunaan silica gel semakin luas. Produk ini mulai digunakan dalam industri farmasi untuk mengeringkan bahan kimia dan obat-obatan, serta dalam industri makanan untuk menjaga makanan tetap segar dan kering.
Selain itu, silica gel juga digunakan dalam bidang keamanan, seperti dalam senjata api dan amunisi. Senjata api dan amunisi yang disimpan dalam kondisi lembab dapat mengalami korosi dan rusak. Dengan menggunakan silica gel sebagai pengering udara di dalam kotak penyimpanan senjata, senjata api dan amunisi dapat tetap dalam kondisi yang baik selama lebih lama.
Penggunaan silica gel semakin berkembang seiring dengan penemuan-penemuan baru dalam bidang kimia dan teknologi. Pada tahun 1940-an, para ilmuwan mengembangkan varian baru dari silica gel yang disebut "silika alumina gel". Silika alumina gel memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyerap kelembaban dan digunakan dalam aplikasi yang lebih luas, seperti dalam produksi minyak dan gas.
Pada tahun 1950-an, silica gel juga digunakan dalam industri elektronik untuk menjaga suhu dan kelembaban di dalam komponen elektronik. Selain itu, silica gel juga digunakan dalam bidang rekayasa genetika, khususnya dalam pemisahan DNA.
Meskipun terlihat sederhana, silica gel memiliki sejarah pengembangan yang panjang dan menarik. Produk ini telah digunakan dalam berbagai aplikasi dan terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat. Oleh karena itu, silica gel tetap menjadi bahan yang penting dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah video mekanisme adsorpsi menggunakan dessicant silica gel.