9 Perbedaan LPG dan Gas Alam Terkompresi / CNG
Ady Water sebagai distributor produk gas treatment akan share penjelasan 9 perbedaan LPG dan gas alam:
LPG adalah propana dan butana sedangkan gas alam adalah metana. LPG lebih berat dari udara sedangkan gas alam lebih ringan dari udara. LPG dicairkan melalui tekanan. Gas alam secara kriogenik diubah menjadi gas alam cair – LNG. LPG didistribusikan dalam botol gas, tabung, dan tangki. Gas alam dialirkan melalui pipa. Peralatan LPG beroperasi pada 2,75 kPa. LPG cair berubah dari cair menjadi gas pada suhu yang relatif rendah. Peralatan gas alam beroperasi pada 1,1 kPa.
LPG (Liquid Petroleum Gas) dan Gas Alam adalah dua jenis gas yang berbeda secara kimia. Gas Alam adalah gas metana, sementara LPG adalah propana atau butana, biasanya dijual dalam bentuk tabung gas.
LPG dan gas alam memiliki perbedaan dalam kandungan energi, campuran gas/udara untuk pembakaran, dan tekanan kerja.
Sementara LPG dijual dalam tabung gas, gas alam diangkut melalui pipa.
LPG memiliki kandungan energi lebih dari dua kali lipat dari gas alam, membuatnya lebih efisien dan lebih murah dalam banyak kasus.
Kandungan Energi yang Berbeda
Salah satu perbedaan utama antara LPG dan gas alam terletak pada kandungan energinya.
LPG memiliki nilai kalor yang lebih tinggi, sehingga dibutuhkan lebih sedikit gas untuk menghasilkan jumlah panas yang sama.
Ini berarti LPG dapat memberikan daya pemanasan yang lebih tinggi dengan jumlah gas yang lebih sedikit dibandingkan dengan gas alam.
Efisiensi yang lebih tinggi ini membuat LPG menjadi pilihan yang lebih hemat biaya untuk berbagai keperluan.
Rasio Oksigen-Gas yang Dibutuhkan
Perbedaan lainnya adalah pada rasio oksigen-gas yang dibutuhkan untuk pembakaran yang tepat.
LPG memerlukan rasio oksigen-gas sekitar 25 banding 1, sementara gas alam membutuhkan rasio sekitar 10 banding 1.
Rasio ini penting untuk memastikan pembakaran yang efisien dan menghindari terbentuknya gas beracun selama proses pembakaran.
Karena rasio yang berbeda, peralatan dan mesin yang menggunakan gas alam tidak dapat langsung menggunakan LPG atau sebaliknya tanpa penyesuaian yang tepat.
Asal Sumber dan Ketersediaan
Meskipun LPG bukanlah gas alam murni, LPG dihasilkan dari proses pemrosesan gas alam dan memiliki kandungan energi yang lebih tinggi.
Keuntungan dari LPG adalah kemudahan portabilitas dan ketersediaannya di mana-mana.
Sebagai gas yang dijual dalam tabung, LPG dapat diangkut dan digunakan di berbagai lokasi tanpa perlu koneksi pipa gas seperti gas alam.
Ini membuatnya lebih cocok untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur pipa gas.
Berbagai Aplikasi di Rumah dan Bisnis
Terlepas dari perbedaan-perbedaan tersebut, baik LPG maupun gas alam digunakan dalam ribuan aplikasi di rumah dan bisnis.
Gas alam sering digunakan untuk menyediakan pasokan gas untuk rumah tangga dan industri melalui jaringan pipa gas.
Di sisi lain, LPG hadir dalam bentuk tabung gas dan digunakan untuk berbagai tujuan seperti memasak, pemanasan, dan sebagai bahan bakar untuk kendaraan yang beroperasi menggunakan LPG.
Ady Water suplai molecular sieve untuk pengolahan gas alam.
Jenis Gas
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, LPG terdiri dari propana dan butana, sementara gas alam terdiri dari metana.
Ini berarti komposisi kimia keduanya berbeda, yang pada gilirannya mempengaruhi sifat-sifat mereka dan cara penggunaannya.
Propana dan butana memiliki rantai karbon yang lebih panjang daripada metana, membuatnya memiliki kandungan energi yang lebih tinggi.
Berat Jenis Gas
LPG memiliki berat jenis yang lebih besar daripada udara, yang berarti bahwa gas LPG cenderung mengendap di bawah jika terjadi kebocoran.
Ini dapat menjadi masalah keamanan jika gas LPG menumpuk di area yang tidak terventilasi dengan baik, karena dapat meningkatkan risiko kebakaran atau ledakan.
Di sisi lain, gas alam memiliki berat jenis yang lebih ringan dari udara, sehingga lebih cenderung naik jika terjadi kebocoran, dan dapat lebih mudah bubar ke atmosfer.
Proses Pencairan
LPG dicairkan melalui proses penekanan (pressurization). Dalam kondisi tekanan tertentu, propana dan butana berubah menjadi bentuk cair sehingga dapat dengan mudah diangkut dalam tabung gas.
Sebaliknya, gas alam dikondensasikan menjadi LNG (Liquefied Natural Gas) melalui proses kriogenik. LNG adalah bentuk gas alam yang diubah menjadi bentuk cairan dengan pendinginan sangat rendah hingga mencapai suhu kriogenik.
Distribusi
LPG didistribusikan dalam bentuk tabung gas, silinder, dan tangki. Ini memungkinkan penggunaan yang lebih fleksibel dan memudahkan pengangkutan gas ke berbagai lokasi.
Di sisi lain, gas alam didistribusikan melalui jaringan pipa yang luas dan kompleks.
Infrastruktur pipa gas memungkinkan gas alam dapat diantarkan langsung ke rumah tangga, bisnis, dan industri melalui saluran distribusi yang terintegrasi.
Ada juga bentuk dalam tabung untuk mobil berenergi Compressed Natural Gas.
Tekanan Operasi pada Peralatan
Perangkat yang menggunakan LPG biasanya diatur untuk beroperasi pada tekanan sekitar 2.75 kPa (kilopascal). Tekanan ini sesuai dengan kondisi gas LPG yang diaplikasikan dalam tabung gas.
Di sisi lain, perangkat yang menggunakan gas alam diatur untuk bekerja pada tekanan sekitar 1.1 kPa, sesuai dengan tekanan gas alam yang dikirimkan melalui jaringan pipa.
Transisi dari Cair ke Gas
LPG yang berada dalam bentuk cair akan berubah menjadi bentuk gas ketika suhu mencapai titik didihnya yang relatif rendah.
Ketika digunakan, LPG akan menguap menjadi gas sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Sebaliknya, gas alam dalam bentuk LNG membutuhkan suhu yang sangat rendah untuk berubah menjadi gas. Proses pembebasan gas alam dari bentuk cairan ini memerlukan teknologi dan fasilitas khusus agar gas alam dapat digunakan secara efisien.
Demikianlah beberapa perbedaan lainnya antara LPG dan gas alam.
Meskipun keduanya adalah bentuk bahan bakar yang berbeda, keduanya memiliki peran yang penting dalam menyediakan energi bagi masyarakat di berbagai sektor kehidupan.
Pilihan antara LPG dan gas alam tergantung pada kebutuhan dan kondisi lokal masing-masing pengguna, serta faktor-faktor seperti ketersediaan infrastruktur, lokasi geografis, dan preferensi pribadi.
Persamaan antara LPG dan Gas Alam Terkompresi / CNG
Selain perbedaan, persamaan Liquid Petroleum Gas (LPG) dan Compressed Natural Gas (CNG) menarik untuk diperhatikan.
Kedua jenis gas ini semakin mendapatkan perhatian sebagai pilihan yang ramah lingkungan dan berpotensi mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
4 Persamaan LPG dan gas alam terkompresi:
Gas LPG dan CNG dapat digunakan untuk aplikasi rumah tangga, industri, serta untuk bahan bakar kendaraan. Keduanya merupakan sumber energi yang diproduksi di dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada minyak impor. LPG dan CNG keduanya sangat mengurangi emisi gas rumah kaca, dibandingkan dengan bensin dan solar. Baik CNG maupun LPG disimpan dalam silinder atau tangki, menjadikannya bahan bakar yang dapat diangkut.
Penggunaan dalam Berbagai Aplikasi
Baik LPG maupun CNG dapat digunakan dalam aplikasi rumah tangga dan bisnis tradisional, serta sebagai bahan bakar kendaraan.
Dalam aplikasi rumah tangga, keduanya sering digunakan sebagai bahan bakar untuk kompor gas dan sistem pemanas ruangan. Penggunaan keduanya dalam bidang ini memberikan alternatif yang efisien dan lebih bersih daripada bahan bakar fosil seperti minyak tanah.
Selain itu, baik LPG maupun CNG telah menjadi pilihan populer sebagai bahan bakar kendaraan.
Dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengandalkan sumber daya alam yang melimpah di dalam negeri, bahan bakar kendaraan berbasis gas semakin banyak digunakan.
Kendaraan bermotor yang menggunakan LPG dan CNG dapat memberikan kontribusi positif dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan krisis energi.
Produksi Domestik dan Reduksi Ketergantungan pada Minyak Impor
Salah satu kesamaan penting antara LPG dan CNG adalah bahwa keduanya merupakan sumber energi yang diproduksi secara domestik, mengurangi ketergantungan pada impor minyak.
LPG adalah hasil dari proses penyulingan minyak bumi dan produksi gas alam, yang sering kali merupakan produk sampingan dari industri minyak dan gas.
Ketersediaan LPG dari sumber-sumber domestik membantu mengurangi ketergantungan pada minyak impor, sehingga mengamankan pasokan energi di dalam negeri dan mengurangi dampak fluktuasi harga minyak dunia pada perekonomian nasional.
Hal yang sama berlaku untuk CNG. Bahan bakar ini terdiri terutama dari metana, yang merupakan komponen utama gas alam.
Produksi gas alam dalam negeri memungkinkan negara-negara untuk memiliki pasokan CNG yang lebih mandiri dan mengurangi ketergantungan pada impor minyak.
Emisi Gas Rumah Kaca yang Lebih Rendah
Kedua bahan bakar, LPG dan CNG, memiliki keunggulan dalam hal emisi gas rumah kaca dibandingkan dengan bahan bakar fosil seperti bensin dan diesel.
Emisi CO2 (karbon dioksida) dari pembakaran LPG lebih rendah dibandingkan dengan bensin dan minyak diesel. Selain itu, LPG hampir sepenuhnya bebas dari partikel padat, yang dapat mengurangi polusi udara di perkotaan dan memperbaiki kualitas udara yang kita hirup setiap hari.
Sama halnya dengan LPG, CNG juga menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Penggunaan CNG dalam kendaraan telah terbukti mengurangi emisi CO2, oksida nitrogen, dan partikel padat, sehingga membantu mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.
Penyimpanan dalam Bentuk Tangki dan Transportabilitas
Penyimpanan LPG dan CNG dalam bentuk tangki atau silinder merupakan karakteristik lain yang serupa antara keduanya.
LPG disimpan dalam bentuk cair dalam tangki tekanan tinggi. Densitas tinggi LPG memungkinkan jumlah besar bahan bakar disimpan dalam ruang yang terbatas.
Ini menjadikan LPG sebagai bahan bakar yang efisien dalam hal penyimpanan dan distribusi.
CNG, meskipun memiliki densitas yang lebih rendah daripada LPG, juga disimpan dalam tangki tekanan tinggi dalam bentuk gas terkompresi. Kendaraan yang menggunakan CNG dilengkapi dengan tangki khusus untuk menyimpan bahan bakar ini dengan aman.
Meskipun memerlukan tangki yang lebih besar dibandingkan dengan tangki bensin, teknologi kompresi yang terus berkembang telah memungkinkan penyimpanan dan penggunaan CNG yang efisien dalam kendaraan bermotor.