AGRU (Acid Gas Removal Unit) Gas Alam
AGRU (Acid Gas Removal Unit) Gas Alam
Acid Gas Removal Unit (AGRU) atau Unit Penghilangan Gas Asam adalah unit pengolah gas alam untuk menghilangkan komponen asam khususnya H2S dan CO2.
Proses AGRU menggunakan amina atau pelarut khusus untuk menghilangkan gas-gas asam seperti H2S dan/atau CO2 dari Refinery Fuel Gas (RFG) untuk memenuhi spesifikasi kualitas gas yang ditentukan.
Gas asam akan diolah dan diubah menjadi gas yang lebih aman untuk lingkungan dan manusia sebelum digunakan sebagai bahan bakar atau produk turunannya.
Proses AGRU dalam Pengolahan Gas Alam
Proses AGRU dimulai dengan mengontakkan gas alam asam (sour gas) dengan amina yang memiliki konsentrasi rendah dalam menara kontak (contactor tower).
Reaksi asam-basa terjadi di dalam menara kontak, di mana gas asam terikat dengan amina membentuk ikatan yang lemah.
Amina yang telah terisi gas asam kemudian dialirkan ke dalam regenerator, di mana panas akan memutus ikatan lemah antara amina dan gas asam, melepaskan gas asam dan meregenerasi amina untuk digunakan kembali.
Gas asam yang telah terpisah dari amina akan keluar dari bagian atas regenerator untuk diolah lebih lanjut, sedangkan amina yang telah diregenerasi akan kembali ke menara kontak dalam suatu siklus peredaran (recirculating loop).
Proses ini akan terus berlanjut hingga gas asam dalam RFG mencapai tingkat kualitas yang diinginkan sesuai spesifikasi yang berlaku.
Penerapan AGRU pada Pengolahan Liquid Petroleum Gas (LPG)
Selain digunakan dalam pengolahan Gas Bahan Bakar Kilang (RFG), teknologi AGRU juga diterapkan dalam pengolahan Liquid Petroleum Gas (LPG) untuk menghilangkan H2S yang terkandung di dalamnya.
Dalam kasus pengolahan LPG, digunakan menara kontak cairan-cairan (liquid-liquid contactor) untuk mengontakkan amina encer dengan LPG cair.
Prosesnya mirip dengan pengolahan RFG, di mana amina akan bereaksi dengan H2S dalam LPG, membentuk ikatan yang lemah.
Amina yang telah mengandung H2S kemudian diregenerasi dengan pemanasan untuk memutus ikatan dengan gas H2S dan menyisakan amina yang bebas H2S.
LPG yang telah dibebaskan dari H2S dapat digunakan dengan lebih aman dalam berbagai aplikasi.
Molecular Sieve digunakan untuk menghilangkan CO2 dan H2S dari gas alam |
Refinery Needs
Refinery adalah fasilitas kompleks yang berperan dalam mengolah minyak bumi menjadi berbagai produk bahan bakar dan produk turunan lainnya.
Untuk mencapai operasi kilang yang efisien dan berkualitas, beberapa kebutuhan kritis perlu dipenuhi. Berikut adalah beberapa kebutuhan utama kilang minyak:
Mencapai Kuota Produksi Minyak melalui Pengolahan Gas Asam yang Andal
Salah satu kebutuhan utama kilang minyak adalah mencapai kuota produksi minyak yang ditetapkan. Proses pengolahan minyak bumi seringkali menghasilkan gas-gas asam seperti H2S (hidrogen sulfida) dan CO2 (karbon dioksida) yang dapat menyebabkan gangguan pada unit-unit operasi kilang.
Jika gas-gas asam ini tidak dihilangkan secara efektif, maka dapat menyebabkan terhambatnya proses produksi minyak, sehingga kilang tidak dapat mencapai kuota produksi yang diinginkan.
Menyediakan Kualitas Gas Bakar yang Konsisten untuk Memastikan Keandalan Operasi
Gas bakar (fuel gas) merupakan salah satu bahan bakar utama yang digunakan dalam berbagai operasi kilang, termasuk dalam pembakaran di berbagai burner (pengapian) yang ada.
Untuk memastikan keandalan operasi semua burner di seluruh kilang, kualitas gas bakar harus konsisten dan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Jika kualitas gas bakar tidak terjaga, maka proses pembakaran dapat terganggu, menyebabkan penurunan efisiensi dan bahkan potensi risiko kecelakaan atau gangguan operasional lainnya.
Meminimalkan Emisi Gas Buang Kilang melalui Penghilangan Kontaminan Asam dari RFG (Refinery Fuel Gas)
Emisi gas buang (off gas emissions) dari kilang minyak menjadi perhatian utama dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan dan menjalankan operasi kilang secara bertanggung jawab. RFG (Refinery Fuel Gas) adalah salah satu sumber emisi gas buang yang perlu diperhatikan.
RFG mengandung kontaminan asam seperti H2S dan CO2 yang merupakan gas-gas berbahaya bagi lingkungan dan manusia.
Oleh karena itu, penghilangan kontaminan asam dari RFG perlu dilakukan secara efektif untuk meminimalkan emisi gas buang kilang dan memastikan operasi kilang berjalan sesuai dengan standar lingkungan yang ditetapkan.
Tantangan dalam Operasional AGRU
Acid Gas Removal Unit (AGRU) atau Unit Penghilangan Gas Asam merupakan teknologi yang sangat penting dalam industri gas alam dan kilang minyak.
Meskipun AGRU memiliki manfaat yang besar, namun operasionalnya juga dihadapkan pada beberapa tantangan yang perlu diatasi agar prosesnya berjalan lancar dan efisien. Berikut adalah tiga tantangan utama dalam operasional AGRU:
A. Pengurangan Pengiriman dari Kilang akibat Masalah Operasional AGRU yang Menghambat Produksi Bensin, Bahan Bakar Pesawat, dan Solar
Salah satu tantangan utama dalam operasional AGRU adalah kemungkinan pengurangan pengiriman dari kilang akibat masalah yang terjadi pada unit AGRU.
AGRU berperan penting dalam menghilangkan gas-gas asam dari Refinery Fuel Gas (RFG) untuk memastikan kualitas produk akhir seperti bensin, bahan bakar pesawat, dan solar mencapai standar yang ditentukan.
Jika AGRU mengalami masalah operasional, seperti kerusakan pada peralatan atau kinerja yang tidak optimal, dapat menyebabkan gas-gas asam tidak dapat dihilangkan dengan efektif dari RFG.
Akibatnya, kualitas produk akhir yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi yang berlaku.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan jumlah produksi bahan bakar dan produk turunan lainnya yang berdampak negatif pada keseluruhan operasional kilang.
Pengurangan pengiriman dari kilang dapat berarti hilangnya potensi pendapatan dan dapat mengganggu pasokan bahan bakar untuk masyarakat.
B. Melampaui Batas Lingkungan akibat Pembuangan Gas RFG yang Tidak Sesuai dari Operasional AGRU yang Kurang Baik
Operasional AGRU yang kurang baik atau tidak optimal dapat menyebabkan pembuangan gas RFG yang tidak sesuai dengan standar lingkungan yang ditetapkan.
RFG yang mengandung gas-gas asam seperti H2S dan CO2 termasuk gas-gas berbahaya yang dapat menyebabkan polusi udara dan mengganggu kualitas udara sekitar kilang.
Jika gas-gas asam tidak dihilangkan secara efektif oleh AGRU, gas-gas beracun tersebut dapat melampaui batas lingkungan yang diizinkan dan menyebabkan pelanggaran pada regulasi emisi.
Dampaknya dapat merugikan lingkungan, kesehatan manusia, dan citra perusahaan.
Oleh karena itu, penting bagi AGRU untuk beroperasi dengan baik dan menjalankan fungsi penghilangan gas asam secara efektif sehingga emisi gas RFG tetap berada dalam batas yang diizinkan oleh otoritas lingkungan.