Apa Oksigen Las dan Medis Sama?
Apa perbedaan oksigen las dan oksigen medis? Terletak pada tujuan penggunaan dan konsentrasi oksigennya. Tujuan penggunaan oksigen untuk las adalah untuk pengelasan dengan kecepatan tinggi. Sementara oksigen medis digunakan untuk membantu pasien dalam pernapasan. Oksigen untuk las umumnya menggunakan oksigen dengan kemurnian tinggi mencapai 99,5% atau di atasnya. Sementara oksigen untuk medis antara 86-92% cukup.
Oksigen Las dan Oksigen untuk Medis
Oksigen adalah elemen yang penting dalam banyak aspek kehidupan manusia, termasuk dalam industri pengelasan dan bidang medis.
Meskipun keduanya menggunakan oksigen, penggunaan oksigen dalam pengelasan dan penggunaannya dalam bidang medis memiliki perbedaan yang signifikan.
[Disclaimer: artikel ini hanya artikel yang bersifat informasi / edukasi. Untuk daftar produk yang kami jual klik: Katalog Ady Water]
Oksigen untuk Las
Oksigen yang digunakan dalam proses pengelasan biasanya memiliki kadar kemurnian yang tinggi. Biasanya, oksigen untuk las memiliki kadar kemurnian sekitar 99,5%. Namun, ada juga jenis oksigen las dengan tingkat kemurnian yang lebih tinggi, yaitu sekitar 99,995%.
Kemurnian yang tinggi ini memastikan bahwa oksigen tersebut bebas dari kontaminan dan dapat memberikan hasil las yang lebih baik.
Oksigen las dikenal karena mampu menghasilkan kolam las yang lebih cair namun tetap terkendali. Hal ini memungkinkan operator las untuk mencapai kecepatan pengelasan yang lebih tinggi.
Selain itu, oksigen las juga membantu meningkatkan penetrasi pengelasan, mengurangi kelebihan logam yang dilelehkan, dan menghasilkan sambungan yang lebih kuat.
Oksigen untuk Keperluan Medis
Pada sisi lain, oksigen yang digunakan untuk keperluan medis memiliki kegunaan yang berbeda. Oksigen medis digunakan untuk pasien dengan gangguan pernapasan atau kondisi medis yang membutuhkan suplementasi oksigen.
Dalam pengaturan medis, penting untuk mengontrol kadar oksigen yang diberikan kepada pasien.
Sebuah panduan telah menggarisbawahi pentingnya mengenali pasien yang berisiko mengalami kegagalan pernapasan. Pada pasien-pasien seperti itu, rentang jangkauan saturasi oksigen antara 86 hingga 92% direkomendasikan sebagai target yang diinginkan.
Rentang ini memastikan bahwa pasien menerima oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pernapasannya tanpa memberikan terlalu banyak oksigen yang dapat memiliki efek samping.
Suplai oksigen medis harus diatur dengan hati-hati dan dikendalikan sesuai dengan kebutuhan individu setiap pasien. Karena oksigen medis digunakan dalam pengaturan medis yang sensitif, kemurnian dan keamanannya harus terjamin.
Oleh karena itu, oksigen medis biasanya dihasilkan dengan proses pemurnian yang ketat untuk memastikan bahwa kontaminan dihilangkan dan aman untuk digunakan dalam pengobatan.
Perbedaan Oksigen Las dan Oksigen Medis
Perbedaan pertama adalah tujuan penggunaan. Tujuan penggunaan oksigen untuk las adalah untuk pengelasan dengan kecepatan tinggi. Sementara oksigen medis digunakan untuk membantu pasien dalam pernapasan.
Perbedaan kedua adalah konsentrasi yang digunakan. Oksigen untuk las umumnya menggunakan oksigen dengan kemurnian tinggi mencapai 99,5% atau di atasnya. Sementara oksigen untuk medis antara 86-92% cukup.
Penggunaan Molecular Sieve dalam Konsentrator Oksigen
Konsentrator oksigen adalah perangkat medis yang penting dalam pengobatan pasien dengan gangguan pernapasan. Salah satu komponen utama dalam konsentrator oksigen adalah molecular sieve atau tamis molekuler.
Penggunaan molecular sieve memungkinkan konsentrator oksigen untuk menghasilkan oksigen berkualitas tinggi yang dapat disuplai kepada pasien dengan efisiensi yang tinggi.
Apa itu Molecular Sieve?
Molecular sieve adalah bahan adsorben yang memiliki struktur kristal dengan pori-pori mikroskopik yang sangat kecil. Pori-pori ini memiliki ukuran dan sifat kimia yang dapat memisahkan molekul-molekul berbeda berdasarkan ukuran, bentuk, dan afinitas mereka terhadap permukaan pori-pori.
Umumnya, molecular sieve yang digunakan dalam konsentrator oksigen adalah zeolit. Zeolit adalah jenis mineral alam atau sintetis yang memiliki struktur kristal dengan pori-pori berukuran seragam.
Ukuran dan bentuk pori-pori zeolit dipilih sedemikian rupa sehingga hanya molekul oksigen yang dapat melewati pori-pori tersebut, sedangkan molekul-molekul lainnya, seperti nitrogen dan air, akan terperangkap atau diserap oleh zeolit.
Proses Kerja Konsentrator Oksigen dengan Molecular Sieve
Konsentrator oksigen menggunakan molecular sieve untuk memisahkan oksigen dari udara sekitarnya. Proses kerjanya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Udara diambil dari sekitar lingkungan melalui penghisap atau kompresor udara.
2. Udara masuk ke dalam konsentrator oksigen dan melewati molecular sieve, yang bertindak sebagai adsorben.
3. Molekul-molekul oksigen yang lebih kecil dan memiliki afinitas tinggi terhadap permukaan pori-pori zeolit akan melewati molecular sieve dan dikumpulkan sebagai oksigen berkualitas tinggi.
4. Sementara itu, molekul-molekul yang lebih besar, seperti nitrogen dan air, tidak dapat melewati pori-pori zeolit dan tetap terperangkap di dalam molecular sieve.
5. Setelah adsorpsi selesai, molecular sieve di-regenerasi. Proses regenerasi melibatkan pengurangan tekanan atau peningkatan suhu untuk menghilangkan molekul-molekul terperangkap dan mempersiapkan molecular sieve untuk siklus adsorpsi berikutnya.