ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan dan Pentingnya Di Industri Makanan & Minuman
Apa itu ISO 14001?
ISO 14001 adalah standar internasional yang mengatur sistem manajemen lingkungan. Standar ini dirancang untuk membantu organisasi mengelola dampak lingkungan dari kegiatan mereka dan terus meningkatkan kinerja lingkungan mereka.
ISO 14001 mengikuti pendekatan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act), yang melibatkan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan peningkatan berkelanjutan.
ISO 14001 |
Pentingnya ISO 14001 untuk Industri Makanan dan Minuman
Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor yang makmur dalam banyak ekonomi.
Makanan dan minuman adalah kebutuhan dasar dan penting dalam kehidupan sehari-hari semua orang, dan orang memiliki hak untuk mendapatkan makanan yang higienis, sehat, berkualitas tinggi yang akan meningkatkan standar hidup mereka.
Namun, dengan jutaan ton produk makanan yang diproduksi setiap hari, tidak dapat disangkal bahwa industri pengolahan makanan menimbulkan dampak lingkungan yang besar akibat proses produksi, distribusi, dan konsumsinya.
Itulah mengapa tujuan umum setiap produsen makanan atau minuman adalah mengimplementasikan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 untuk mengurangi implikasi lingkungan dan memastikan keberlanjutan jangka panjang.
Motivasi utama memiliki kerangka kerja manajemen lingkungan yang kuat dan efektif adalah:
1. Membantu produsen makanan memiliki pendekatan terstruktur untuk mengidentifikasi tantangan lingkungan mereka dan mengadopsi praktik terbaik untuk menyelesaikannya.
2. Membantu produsen memperlihatkan tanggung jawab lingkungan mereka kepada dunia.
3. Membantu menemukan peluang untuk berkontribusi pada keberlanjutan sepanjang siklus hidup produk dengan strategi yang tepat.
Ada banyak alasan bagi bisnis di sektor makanan dan minuman untuk mencapai sertifikasi ISO 14001 untuk manajemen lingkungan.
Persyaratan sertifikasi membutuhkan implementasi sistem manajemen lingkungan (EMS) yang komprehensif yang akan mengelola pengolahan makanan, kemasan, distribusi, pemantauan siklus hidup, dan umpan balik pelanggan.
Untuk mendapatkan sertifikasi manajemen lingkungan untuk unit pengolahan makanan Anda, berikut adalah beberapa langkah yang perlu diadopsi.
1. Praktik Produksi Berkelanjutan
Praktik berkelanjutan adalah cara penting untuk memastikan bahwa perusahaan pengolahan makanan memberikan dampak terkecil pada lingkungan dan sumber daya alam.
Inovasi mendorong praktik berkelanjutan untuk mencapai efisiensi sumber daya dan mengatasi dampak negatif produksi makanan terhadap lingkungan.
Oleh karena itu, perusahaan manufaktur makanan perlu berinvestasi dalam proyek penelitian dan pengembangan (R&D), menunjuk ahli makanan dan lingkungan, dan mencari dukungan para pemangku kepentingan untuk investasi dalam R&D.
Kemajuan dalam praktik dan teknologi baru sebagai hasil dari upaya R&D untuk setiap tahap dalam siklus produksi makanan akan memberikan perbaikan signifikan di bidang lingkungan.
Beberapa di antaranya adalah penggunaan energi terbarukan, pengurangan emisi gas rumah kaca, penggunaan air yang efisien, daur ulang limbah, dan lain-lain.
2. Menciptakan Kesadaran Konsumsi
Konsumen dalam industri makanan adalah bagian dari rantai pasokan dan mereka mempengaruhinya melalui keputusan pembelian mereka.
Cara mereka mengangkut, menyimpan, atau mengonsumsi makanan atau minuman serta membuang limbah makanan mereka menghasilkan dampak langsung pada lingkungan.
Oleh karena itu, berbagi informasi yang dapat dipercaya tentang keberlanjutan pangan merupakan alat efektif untuk meningkatkan pilihan pembelian dan perilaku konsumsi mereka.
3. Efisiensi Sumber Daya
Syarat terpenting untuk mendapatkan sertifikasi manajemen lingkungan ISO 14001 adalah efisiensi sumber daya yang lebih tinggi. Bahan baku atau elemen yang digunakan dalam pembuatan makanan atau minuman sebagian besar berasal dari pertanian atau agraris.
Produsen makanan dan minuman perlu mencari cara baru untuk mengoptimalkan penggunaan bahan baku tersebut dan bertindak sebagai bio-refinery.
Dengan cara itu, mereka dapat menggunakan produk pertanian mentah untuk memproduksi produk makanan/minuman akhir tetapi juga produk sampingan tertentu, seperti pakan organik, bahan bakar nabati, pupuk, atau bahkan kosmetik.
4. Pengelolaan Limbah
Penggunaan lebih banyak bahan baku pertanian dalam industri makanan menimbulkan aspek efisiensi sumber daya dan kebutuhan akan pengelolaan limbah yang tepat.
Penggunaan penuh atau maksimal bahan baku sangat penting untuk mengurangi jumlah limbah biodegradable yang dihasilkan. Beberapa limbah dapat diolah dan diubah menjadi sumber energi terbarukan.
Untuk limbah yang tidak dapat diolah, produsen perlu mempromosikan praktik daur ulang dan pemulihan limbah untuk mengurangi volume limbah yang akhirnya akan dibuang.
5. Efisiensi Kemasan
Kemasan adalah bagian tak terhindarkan dari industri pengolahan makanan dan minuman. Bahan yang digunakan untuk kemasan biasanya tidak terdegradasi secara alami, oleh karena itu, mereka memiliki dampak lingkungan jangka panjang.
Namun, bahan kemasan tidak dapat dikompromikan karena mereka menjamin keamanan, kualitas, dan kebersihan produk makanan.
Oleh karena itu, cara efektif untuk mengurangi dampak lingkungan kemasan adalah dengan menghindari penggunaan bahan kemasan yang tidak perlu dan mengadopsi praktik daur ulang dan penggunaan ulang bahan kemasan.
Hal ini akan membantu mengurangi jumlah limbah kemasan yang dilepaskan ke lingkungan.
Sertifikasi manajemen lingkungan ISO 14001 adalah alat penting bagi produsen makanan dan minuman untuk membantu mereka meminimalkan dampak lingkungan mereka dan menjamin keberlanjutan sumber daya.
Sebagai salah satu sektor yang paling padat dan kompetitif di dunia, penting bagi bisnis makanan untuk berkontribusi dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Mencapai sertifikasi ISO 14001 akan mendorong mereka untuk mengimplementasikan EMS yang konkret, sehingga membantu mereka merawat banyak aspek lingkungan.