Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penerapan ISO 31000 Risk Management




ISO 31000 - Risk Management


ISO 31000 adalah standar internasional yang penting dalam manajemen risiko di berbagai sektor industri.

Standar ini, diterbitkan oleh International Organization for Standardization (ISO), menyediakan panduan dan prinsip-prinsip yang diperlukan untuk mengimplementasikan Sistem Manajemen Risiko yang efisien.


logo ISO 31000 risk management

Sebagai contoh, dalam sektor makanan, ISO 31000 bertujuan untuk meminimalkan risiko terhadap kesehatan, keselamatan, dan lingkungan sepanjang rantai produksi, pengolahan, dan pemasaran produk dan layanan makanan.


Perancangan dan implementasi Sistem Manajemen Risiko (biasanya dalam konteks ERM: Enterprise Risk Management) akan tergantung pada beragam kebutuhan setiap perusahaan dan tujuan spesifiknya, dengan mempertimbangkan ukuran, struktur, jenis operasi, proses, proyek, produk, dan layanan yang dimiliki.



[Disclaimer: artikel ini hanya artikel yang bersifat informasi / edukasi. Untuk daftar produk yang kami jual klik: Katalog Ady Water]


Struktur ISO 31000


Standar ISO 31000 berfokus pada tiga variabel dasar dalam Sistem Manajemen Risiko (SGR):



  1. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko. Prinsip-prinsip ini mencakup faktor-faktor berikut:


    • Menciptakan nilai. Berkontribusi terhadap pencapaian tujuan dan meningkatkan aspek-aspek seperti kesehatan dan keselamatan, kepatuhan hukum dan regulasi, perlindungan lingkungan, dan lain sebagainya.

    • Terintegrasi dalam proses organisasi. Manajemen risiko seharusnya tidak dianggap sebagai aktivitas terpisah, tetapi sebagai bagian dari kegiatan dan proses utama organisasi.

    • Bagian dari pengambilan keputusan. Manajemen risiko membantu pengambilan keputusan dengan memberikan informasi untuk mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada.

    • Mengatasi ketidakpastian secara eksplisit. Manajemen risiko berkaitan dengan aspek pengambilan keputusan yang tidak pasti, sifat ketidakpastian tersebut, dan bagaimana mengatasinya.

    • Bersifat sistematis, terstruktur, dan tepat. Kontribusi terhadap efisiensi, sehingga menghasilkan hasil yang dapat diandalkan.

    • Berbasis pada informasi terbaik yang tersedia. Informasi yang digunakan dalam proses manajemen risiko didasarkan pada sumber-sumber informasi seperti pengalaman, observasi, proyeksi, dan pendapat ahli.

    • Didesain sesuai dengan konteks. Manajemen risiko disesuaikan dengan konteks eksternal dan internal organisasi serta profil risiko yang dimiliki.

    • Mengambil faktor manusia dan budaya ke dalam pertimbangan. Mengakui kemampuan, persepsi, dan niat orang-orang, baik yang berada di luar maupun di dalam organisasi, yang dapat memfasilitasi atau menghambat pencapaian tujuan organisasi.

    • Transparan dan inklusif. Melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder), terutama mereka yang bertanggung jawab di semua tingkatan, sehingga memastikan bahwa manajemen risiko tetap relevan dan terkini.

    • Bersifat dinamis, iteratif, dan responsif terhadap perubahan. Organisasi harus memastikan bahwa manajemen risiko dapat mendeteksi dan merespons perubahan di dalam perusahaan.

    • Mendorong perbaikan berkelanjutan organisasi. Organisasi harus mengembangkan dan menerapkan strategi untuk terus meningkatkan manajemen risiko dan aspek lain dari organisasi.


  2. Struktur untuk manajemen risiko. Perlu dibentuk komitmen lintas organisasi yang melibatkan seluruh perusahaan, mulai dari pimpinan hingga semua departemen dan karyawan, untuk memfasilitasi desain struktur yang sesuai dengan kebutuhan.

  3. Proses SGR. Memastikan implementasi SGR yang tepat, mekanisme pemantauan dan evaluasi yang efisien, serta tinjauan dan tindakan perbaikan yang periodik, seiring dengan peningkatan berkelanjutan pada sistem.


Perancangan dan implementasi SGR sesuai dengan ISO 31000 akan memberikan manfaat bagi organisasi di sektor makanan, antara lain:



  • Mendorong manajemen proaktif (daripada reaktif).

  • Mengidentifikasi dan mengatasi risiko di semua tingkatan organisasi.

  • Mendeteksi peluang dan ancaman.

  • Memenuhi persyaratan hukum dan standar internasional.

  • Meningkatkan informasi keuangan.

  • Meningkatkan tata kelola perusahaan.

  • Meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap perusahaan.

  • Menetapkan dasar yang dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan dan perencanaan.

  • Meningkatkan kontrol.

  • Mengelola dan menggunakan sumber daya secara efektif untuk manajemen risiko.

  • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional.

  • Meningkatkan keamanan dan kesehatan kerja.

  • Meningkatkan pencegahan dan penanganan insiden.

  • Meminimalkan kerugian.

  • Meningkatkan pembelajaran organisasi.

  • Meningkatkan ketahanan organisasi.


Perlu diperhatikan bahwa UNE/ISO 31000:2010, sebagai suatu peraturan umum, memberikan pedoman untuk pengelolaan risiko tertentu, tetapi memberikan arahan untuk implementasi SGR yang sesuai dengan standar manajemen risiko di berbagai industri.

Rekomendasi terakhir kami adalah untuk mengumpulkan informasi tambahan tentang keselamatan dan risiko, guna mengelola desain dan implementasi SGR secara khusus sesuai dengan kegiatan sektor industri makanan yang dijalankan oleh perusahaan kami.

DAPATKAN PENAWARAN MENARIK DENGAN MENGISI FORMULIR INI




DISCLAIMER:

Produk KARBON AKTIF dan media filter yang Ady Water jual memiliki fungsi untuk PENJERNIHAN / PENYARINGAN AIR, bukan untuk tujuan:
1. Obat-obatan
2. Bahan peledak
3. Bahan berbahaya

Segala penyalahgunaan produk diluar tujuan sebenarnya bukan merupakan tanggungjawab ADY WATER.