Permen Baku Mutu Air Limbah Industri Karet di Indonesia
Standar Baku Mutu Air Limbah Industri Karet di Indonesia
Bagi pemilik industri karet, penting untuk memastikan bahwa air limbah yang dihasilkan oleh industri mereka memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan.
Ilustrasi kebun karet |
Salah satu acuan standar baku mutu air limbah di Indonesia adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI nomor 5 tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah. Dalam peraturan tersebut, terdapat sejumlah parameter yang harus diukur untuk menentukan kualitas air limbah industri karet.
Parameter | Lateks pekat | Karet bentuk kering | ||
---|---|---|---|---|
Kadar Paling Tinggi [mg/L] | Beban Pencemaran Paling Tinggi [kg/ton] | Kadar Paling Tinggi [mg/L] | Beban Pencemaran Paling Tinggi [kg/ton] | |
BOD | 100 | 4 | 60 | 2,4 |
COD | 250 | 10 | 200 | 8 |
TSS | 100 | 4 | 100 | 4 |
Amonia Total | 15 | 0,5 | 5 | 0,2 |
Nitrogen Total [sebagai N] | 25 | 1,0 | 10 | 0,4 |
pH | 6,0-9,0 | 6,0-9,0 | ||
Debit limbah paling tinggi | 40 m3 per ton produk karet | 40 m3 per ton produk karet |
Parameter yang Harus Diukur
Parameter-parameter yang harus diukur dalam menentukan kualitas air limbah industri karet adalah sebagai berikut:
- BOD (Biochemical Oxygen Demand): BOD adalah ukuran untuk menentukan jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme dalam menguraikan bahan organik dalam air limbah. Untuk lateks pekat, kadar maksimum BOD adalah 100 mg/l, sedangkan untuk karet dalam bentuk kering, kadar maksimum BOD adalah 60 mg/l.
- COD (Chemical Oxygen Demand): COD adalah ukuran untuk menentukan jumlah oksigen yang diperlukan dalam mengoksidasi bahan-bahan kimia dalam air limbah. Untuk lateks pekat, kadar maksimum COD adalah 250 mg/l, sedangkan untuk karet dalam bentuk kering, kadar maksimum COD adalah 200 mg/l.
- TSS (Total Suspended Solids): TSS adalah ukuran untuk menentukan jumlah partikel padat yang tersuspensi dalam air limbah. Untuk lateks pekat dan karet dalam bentuk kering, kadar maksimum TSS adalah 100 mg/l.
- Amonia Total: Amonia Total adalah ukuran untuk menentukan konsentrasi total amonia dalam air limbah. Untuk lateks pekat, kadar maksimum Amonia Total adalah 15 mg/l, sedangkan untuk karet dalam bentuk kering, kadar maksimum Amonia Total adalah 5 mg/l.
- Nitrogen Total [sebagai N]: Nitrogen Total adalah ukuran untuk menentukan jumlah total nitrogen dalam air limbah. Untuk lateks pekat, kadar maksimum Nitrogen Total adalah 25 mg/l, sedangkan untuk karet dalam bentuk kering, kadar maksimum Nitrogen Total adalah 10 mg/l.
- pH: pH adalah ukuran untuk menentukan tingkat keasaman atau kebasaan dalam air limbah. Rentang pH yang diizinkan bervariasi tergantung pada jenis limbah dan kondisi lingkungan.
- Debit Limbah Paling Tinggi: Debit limbah paling tinggi adalah ukuran untuk menentukan volume maksimum air limbah yang diizinkan untuk dibuang per ton bahan baku. Untuk lateks pekat dan karet dalam bentuk kering, debit limbah paling tinggi adalah 40 m3 per ton bahan baku.
Para pemilik industri karet harus secara teratur mengukur parameter-parameter ini dan memastikan bahwa air limbah yang dihasilkan memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan.
Jika air limbah melebihi batas maksimum yang telah ditentukan, perlu dilakukan tindakan perbaikan dan pengelolaan limbah yang lebih baik.
Penilaian dan pengawasan terhadap kualitas air limbah industri karet dapat dilakukan oleh pihak berwenang, seperti Badan Lingkungan Hidup setempat.
Para pemilik industri juga dapat bekerja sama dengan konsultan lingkungan yang berpengalaman untuk membantu memastikan pemantauan dan pengendalian limbah yang efektif.
Manfaat Mematuhi Standar Baku Mutu Air Limbah
Mematuhi standar baku mutu air limbah industri karet memiliki manfaat penting bagi pemilik industri dan lingkungan sekitar, antara lain:
- Perlindungan Lingkungan: Dengan mematuhi standar baku mutu air limbah, pemilik industri karet berkontribusi dalam melindungi lingkungan sekitar dari pencemaran air dan dampak negatifnya terhadap ekosistem air dan kehidupan organisme di dalamnya.
- Kepatuhan Hukum: Mematuhi standar baku mutu air limbah adalah langkah penting untuk memenuhi persyaratan hukum yang berlaku. Pemilik industri karet yang tidak memenuhi standar baku mutu dapat menghadapi sanksi dan konsekuensi hukum yang serius.
- Reputasi Perusahaan: Menjaga kualitas air limbah sesuai dengan standar baku mutu dapat meningkatkan reputasi perusahaan di mata pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat luas. Hal ini dapat membantu memperkuat kepercayaan terhadap produk dan layanan yang ditawarkan.
- Keberlanjutan Usaha: Dengan mematuhi standar baku mutu air limbah, pemilik industri karet dapat mengoptimalkan efisiensi penggunaan bahan dan energi, mengurangi risiko dampak negatif terhadap lingkungan, dan meningkatkan keberlanjutan usaha jangka panjang.
Dalam kesimpulan, pemilik industri karet harus memahami dan mematuhi standar baku mutu air limbah yang telah ditetapkan.
Dengan mengukur dan mengontrol parameter-parameter yang relevan, serta melakukan tindakan perbaikan jika diperlukan, pemilik industri dapat memastikan bahwa air limbah yang dihasilkan memenuhi standar baku mutu, melindungi lingkungan, mematuhi hukum, dan menjaga reputasi perusahaan mereka.
Melalui kepatuhan terhadap standar baku mutu air limbah, industri karet dapat berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan membangun masa depanyang lebih baik bagi industri mereka dan masyarakat secara keseluruhan.