Permen Baku Mutu Air Limbah Industri Kayu Lapis/Plywood
Standar Baku Mutu Air Limbah Industri Kayu Lapis/Plywood
Saat ini, banyak pemilik industri kayu lapis yang semakin peduli terhadap lingkungan.
Mereka ingin memastikan bahwa air limbah yang dihasilkan oleh industri mereka memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.
[Disclaimer: artikel ini hanya artikel yang bersifat informasi / edukasi. Untuk daftar produk yang kami jual klik: Katalog Ady Water]
Ilustrasi stack plywood / kayu lapis |
Salah satu acuan yang digunakan di Indonesia adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah.
Parameter | Kadar Paling Tinggi [mg/L] | Beban Pencemaran Paling Tinggi [gram/m3 produk] |
---|---|---|
BOD | 75 | 22,5 |
COD | 125 | 37,5 |
TSS | 50 | 15 |
Fenol | 0,25 | 0,08 |
Amonia Total | 4 | 1,2 |
pH | 6,0-9,0 | |
Debit limbah paling tinggi | 0,30 m3 per m3 produk kayu lapis |
Parameter yang Harus Diukur
Terdapat beberapa parameter yang harus diukur dalam menentukan apakah air limbah industri kayu lapis memenuhi standar baku mutu atau tidak. Beberapa parameter yang perlu diperhatikan antara lain:
- BOD (Kadar Maksimum 75 mg/L): BOD atau Biological Oxygen Demand mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam proses dekomposisi bahan organik dalam air limbah. Standar baku mutu mengharuskan kadar BOD tidak melebihi 75 mg/L.
- COD (Kadar Maksimum 125 mg/L): COD atau Chemical Oxygen Demand mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi senyawa organik dan anorganik dalam air limbah. Kadar COD yang melebihi 125 mg/L dianggap tidak memenuhi standar baku mutu.
- TSS (Kadar Maksimum 50 mg/L): TSS atau Total Suspended Solids mengukur jumlah partikel padat yang terdapat dalam air limbah. Standar baku mutu menetapkan bahwa kadar TSS tidak boleh melebihi 50 mg/L.
- Fenol (Kadar Maksimum 0,25 mg/L): Fenol adalah senyawa kimia yang sering digunakan dalam industri kayu lapis. Kadar fenol dalam air limbah tidak boleh melebihi 0,25 mg/L sesuai dengan standar baku mutu.
- Amonia Total (Kadar Maksimum 4 mg/L): Amonia adalah senyawa nitrogen yang dapat merusak ekosistem perairan. Kadar amonia total dalam air limbah industri kayu lapis tidak boleh melebihi 4 mg/L.
- pH (6,0-9,0): pH mengukur tingkat keasaman atau kebasaan air limbah. Standar baku mutu menetapkan rentang pH antara 6,0 hingga 9,0.
- Debit Limbah (Paling Tinggi 0,30 m3 per m3 Produk Kayu Lapis): Debit limbah merupakan jumlah air limbah yang dihasilkan dalam satu satuan produk kayu lapis. Standar baku mutu menetapkan bahwa debit limbah tidak boleh melebihi 0,30 m3 per m3 produk kayu lapis.
Menentukan Kualitas Air Limbah
Untuk mengetahui apakah air limbah yang dihasilkan oleh industri kayu lapis memenuhi standar baku mutu, pemilik industri perlu melakukan pengukuran rutin terhadap parameter-parameter yang telah disebutkan di atas.
Pengukuran tersebut dapat dilakukan secara laboratorium atau dengan menggunakan peralatan pengukuran yang sesuai.
Jika hasil pengukuran menunjukkan bahwa kadar parameter air limbah berada di bawah nilai maksimum yang ditetapkan oleh standar baku mutu, maka air limbah dianggap memenuhi standar tersebut.
Namun, jika hasil pengukuran menunjukkan kadar parameter yang melebihi nilai maksimum, langkah-langkah perbaikan harus segera diambil.
Tindakan Perbaikan
Jika air limbah industri kayu lapis tidak memenuhi standar baku mutu, pemilik industri harus segera mengambil tindakan perbaikan guna mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Mengoptimalkan proses pengolahan air limbah: Pemilik industri dapat meningkatkan efisiensi pengolahan air limbah dengan memperbarui atau memperbaiki sistem pengolahan yang sudah ada.
- Mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya: Pemilihan bahan kimia yang aman dan ramah lingkungan dapat mengurangi kadar parameter yang melebihi standar baku mutu.
- Menerapkan tindakan pengendalian pencemaran: Pemilik industri dapat mengimplementasikan tindakan pengendalian pencemaran seperti penggunaan bak penampung dan sistem filtrasi yang lebih efektif.
- Meningkatkan kesadaran karyawan: Pemilik industri perlu melibatkan karyawan dalam upaya menjaga kualitas air limbah. Pelatihan dan sosialisasi mengenai pentingnya mematuhi standar baku mutu dapat membantu meningkatkan kesadaran dan keterlibatan karyawan.
Manfaat Memenuhi Standar Baku Mutu Air Limbah
Memenuhi standar baku mutu air limbah memiliki manfaat yang signifikan bagi industri kayu lapis. Beberapa manfaat tersebut antara lain:
- Melindungi lingkungan: Dengan mematuhi standar baku mutu, industri kayu lapis dapat meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, terutama terhadap perairan dan ekosistem sekitar.
- Mendukung keberlanjutan: Dengan mengelola air limbah secara bertanggung jawab, industri kayu lapis dapat berkontribusi dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan memenuhi tuntutan pasar yang semakin peduli terhadap praktik bisnis yang ramah lingkungan.
- Menghindari sanksi dan denda: Pemilik industri yang tidak memenuhi standar baku mutu air limbah dapat menghadapi sanksi dan denda yang dikenakan oleh pemerintah. Mematuhi standar baku mutu dapat membantu menghindari masalah hukum dan mengurangi risiko keuangan yang terkait dengan pelanggaran regulasi lingkungan.
Kesimpulan
Standar baku mutu air limbah industri kayu lapis adalah acuan yang penting bagi pemilik industri dalam menentukan kualitas air limbah yang dihasilkan.
Dengan memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan, industri kayu lapis dapat melindungi lingkungan, mendukung keberlanjutan, dan menghindari masalah hukum dan keuangan.
Pemilik industri perlu melakukan pengukuran rutin terhadap parameter-parameter seperti BOD, COD, TSS, fenol, amonia total, pH, dan debit limbah untuk memastikan air limbah mereka memenuhi standar baku mutu.
Jika terdapat parameter yang melebihi nilai maksimum, tindakan perbaikan harus segera diambil untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Melalui pengelolaan air limbah yang baik dan kesadaran kolektif terhadap pentingnya menjaga kualitas air limbah, industri kayu lapis dapat berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan memenuhi tuntutan pasar yang semakin peduli terhadap praktik bisnis yang ramah lingkungan.