3 Ciri-Ciri Impeller Pompa Air Rusak
Ciri-Ciri Impeller Pompa Air Rusak dan Penyebabnya
Apa itu impeller pompa air? Impeller adalah bagian berputar dalam pompa sentrifugal yang memiliki sudut-sudut atau bilah-bilah untuk memindahkan energi dari motor yang menggerakkan pompa ke cairan yang dipompa. Impeller bekerja dengan mempercepat cairan secara radial keluar dari pusat rotasi.
Gambar dari alamy |
[Disclaimer: artikel ini hanya artikel yang bersifat informasi / edukasi. Untuk daftar produk yang kami jual klik: Katalog Ady Water]
3 Ciri-Ciri Impeller Pompa Air Rusak
Secara umum, impeller pompa air yang rusak dapat dikenali melalui beberapa tanda dan gejala berikut:
- Bising dan Getaran: Impeller adalah bagian berputar dari pompa, sehingga jika rusak, impeller tersebut akan tidak seimbang. Hal ini menyebabkan bising atau getaran yang tidak normal ketika pompa beroperasi.
- Penurunan Kinerja: Jika pompa tidak lagi mencapai spesifikasi output yang seharusnya, itu bisa menjadi indikasi adanya masalah dengan impeller. Pompa mungkin tidak mampu memberikan daya dorong atau aliran yang diharapkan.
- Penurunan Efisiensi: Penurunan efisiensi pompa juga dapat terjadi akibat kerusakan impeller. Pompa mungkin memerlukan lebih banyak energi untuk menghasilkan hasil yang sama, sehingga efisiensi keseluruhan turun.
3 Penyebab Kerusakan Impeller
Ada tiga penyebab umum kerusakan impeller pada pompa air, yaitu karena kavitasi, erosi, dan korosi.
Kavitasi
Kavitasi adalah salah satu bahaya utama bagi pompa sentrifugal. Kavitasi biasanya terlihat pada impeller pompa dan disebabkan oleh perbedaan tekanan, baik pada tubuh pompa maupun pada impeller.
Penurunan tekanan mendadak dalam cairan menyebabkan cairan tersebut berubah menjadi uap saat tekanan lokal turun di bawah tekanan jenuh untuk cairan yang dipompa.
Kavitasi dapat dengan cepat merusak impeller jika tidak segera diatasi. Penyebab umum kavitasi termasuk pompa yang dioperasikan di bawah tekanan yang terlalu rendah atau pompa yang berada di bawah tekanan vakum. Kavitasi juga bisa terjadi jika pompa mengalami kelebihan aliran.
Erosi
Erosi pada impeller biasanya disebabkan oleh partikel-partikel kecil dan keras, seperti pasir, yang bersentuhan dengan impeller. Waktu demi waktu, kontak dengan partikel-partikel ini dapat mengakibatkan ausnya impeller secara bertahap.
Erosi dari bagian-bagian pompa bisa sulit untuk sepenuhnya dicegah, namun ada dua cara utama untuk meminimalkan erosi impeller.
Pertama, dengan "Mengurangi kecepatan aliran di setiap bagian pompa" dan kedua, dengan "Merancang pompa sedemikian rupa sehingga kecepatan aliran melalui celah-celah yang berdekatan dengan jarak sangat dekat rendah."
Selain erosi, yang disebabkan oleh padatan, korosi juga merupakan ancaman serius bagi impeller pompa.
Korosi
Korosi biasanya terjadi akibat pH yang sangat rendah, biasanya sekitar 2.0-3.0, yang sangat asam. Seiring berjalannya waktu, korosi secara essenially mengikis bagian-bagian dalam pompa. Oleh karena itu, pemilihan material yang sesuai untuk impeller sangat penting.
Misalnya, jika impeller pompa terbuat dari besi cor dan cairan bercairan caustic dipompa melalui pompa, maka impeller akan cepat rusak dan kemungkinan akan menyebabkan kerusakan korosif lainnya pada pompa.
Selain memantau status pompa secara teratur saat memompa cairan kaustik, solusi lain untuk mencegah kerusakan pompa termasuk "mengadopsi parameter desain yang sesuai selama tahap desain dan memilih bahan yang sesuai untuk komponen seperti impeller, katup, dan fitting pipa.
Lapisan anti-korosi mengurangi kerusakan korosi dan meningkatkan efisiensi pompa serta umur ekonomis sistem pemompaan."
Memahami ciri-ciri kerusakan impeller pompa air dan penyebabnya sangat penting untuk pemeliharaan dan perawatan yang efektif. Kerusakan impeller dapat menyebabkan penurunan kinerja dan efisiensi pompa, serta biaya perbaikan yang tinggi.
Oleh karena itu, pemantauan dan pemeliharaan yang cermat adalah kunci untuk memastikan pompa air beroperasi dengan baik dan efisien.