Satuan Salinitas Air / Kadar Garam Air dan Nilainya
Satuan Salinitas Air / Kadar Garam Air
Salinitas adalah parameter yang mengukur kadar garam dalam air. Nilai salinitas ini memiliki peran penting dalam memahami sifat air, dan dapat dibagi menjadi tiga jenis utama: air laut, air payau, dan air tawar.
Salinitas dapat diukur dalam berbagai satuan, dan yang paling umum digunakan adalah:
- PSU (Practical Salinity Units): Satuan ini adalah standar internasional yang digunakan dalam pengukuran salinitas air laut. Nilai PSU adalah hasil dari perhitungan kompleks yang memperhitungkan konduktivitas listrik air laut. Nilai PSU lebih spesifik dan konsisten dalam mengukur tingkat salinitas air laut.
- PPT (Parts Per Thousand): Satuan PPT digunakan untuk mengukur salinitas dalam jumlah per seribu (per mil). Nilai PPT sering digunakan dalam pengukuran salinitas air laut, air tawar dan air payau. Misalnya, air tawar memiliki salinitas kurang dari 0,5 PPT, sementara air laut umumnya memiliki salinitas antara 35-38 PPT.
 |
| Gambar dari pexels |
[Disclaimer: artikel ini hanya artikel yang bersifat informasi / edukasi. Untuk daftar produk yang kami jual klik: Katalog Ady Water]
Definisi Salinitas
Salinitas mengacu pada konsentrasi garam dan mineral terlarut dalam air. Kadar garam ini dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk larutan mineral di tanah, aliran sungai, dan pengaruh laut.
Salinitas dinyatakan dalam berbagai satuan, tergantung pada konteks pengukuran dan negara yang bersangkutan.
Nilai Salinitas untuk Air Laut, Payau, dan Tawar
Tingkat salinitas dapat bervariasi tergantung pada jenis airnya. Berikut adalah nilai-nilai salinitas yang umumnya ditemukan untuk air laut, air payau, dan air tawar:
Salinitas Air Laut (35 - 38 PPT)
Salinitas air laut adalah yang paling tinggi di antara ketiga jenis air ini. Rata-rata, air laut memiliki salinitas antara 35 hingga 38 PPT, meskipun ini dapat bervariasi di berbagai wilayah laut.
Salinitas air laut dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk penguapan, curah hujan, dan aliran air sungai yang mengalir ke laut. Nilai salinitas yang tinggi ini menjadikan air laut kurang cocok untuk konsumsi manusia, karena tingkat garamnya yang tinggi.
Salinitas Air Payau (0,5-30 PPT)
Salinitas air payau berada di tengah-tengah antara air laut dan air tawar. Air payau memiliki salinitas yang berkisar antara 0,5 hingga sekitar 30 PPT. Kondisi salinitas payau sering ditemukan di estuari sungai, rawa-rawa, dan daerah dengan campuran air tawar dan air laut. Sejumlah faktor, termasuk aliran sungai dan gelombang pasang-surut, mempengaruhi variasi salinitas di perairan payau.
Beberapa jenis ikan dan organisme laut tertentu menghuni habitat ini yang memiliki tingkat salinitas yang unik.
Salinitas Air Tawar (<0,5 PPT)
Salinitas air tawar umumnya sangat rendah, kurang dari 0,5 PPT. Air tawar dapat ditemukan di sungai, danau, sumur, dan sumber air lainnya. Karena tingkat garam yang sangat rendah, air tawar umumnya cocok untuk konsumsi manusia. Namun, perlu diingat bahwa air tawar juga dapat mengandung mineral dan senyawa terlarut lainnya yang memengaruhi kualitas air dan rasa air minum.
Ketiga jenis air ini memiliki karakteristik unik tergantung pada salinitasnya. Pemahaman tentang salinitas air menjadi penting dalam berbagai konteks, termasuk pengelolaan sumber daya air, penelitian ekosistem perairan, dan pengelolaan perikanan.
Kesimpulan
Salinitas adalah parameter penting yang mengukur kadar garam dan mineral terlarut dalam air. Nilai salinitas dapat bervariasi tergantung pada jenis airnya.
Air laut memiliki salinitas tertinggi, air payau berada di tengah-tengah, sementara air tawar memiliki salinitas yang sangat rendah.
Penggunaan satuan PSU dan PPT membantu dalam mengukur dan memahami tingkat salinitas air dengan lebih tepat.
Pemahaman tentang salinitas air menjadi penting dalam berbagai konteks pengelolaan air, penelitian ekosistem perairan, dan pemantauan sumber daya air untuk memastikan kualitas air yang sesuai dengan tujuan tertentu.