Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Perbedaan TSS dan TDS?

jual resin kation, jual resin kation anion, jual resin anion kation, jual resin anion kation di surabaya, jual resin anion kation jakarta jual resin kation bandung, harga resin kation anion, harga resin penukar ion, harga resin per karung, harga resin penukar ion per liter, jual resin kation amberlite ir 120, jual resin kation 108, jual resin amberlite ir 120, jual resin dowex surabaya, jual resin kation dowex, jual cation exchange resin dowex

Apa Perbedaan TSS dan TDS?

TSS (Total Suspended Solids) dan TDS (Total Dissolved Solids) adalah dua parameter penting dalam pengujian kualitas air yang sering kali disalahartikan atau digunakan secara bergantian. Meskipun keduanya berkaitan dengan partikel dalam air, namun ada perbedaan mendasar antara keduanya yang perlu dipahami dengan jelas untuk penanganan yang tepat dalam pengolahan air. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu TSS dan TDS, serta perbedaan signifikan antara keduanya.

Apa Itu TSS?

TSS atau Total Suspended Solids merujuk pada partikel padat yang tersuspensi di dalam air yang tidak larut dan dapat disaring. Partikel ini termasuk lumpur, pasir, tanah liat, alga, dan bahan organik atau anorganik lainnya yang mengapung di dalam air. TSS diukur dalam satuan miligram per liter (mg/L) dan merupakan indikator penting untuk menentukan kejernihan air. Pengujian TSS biasanya dilakukan dengan menyaring sampel air melalui filter dan menimbang residu padatan yang tertinggal pada filter tersebut setelah pengeringan.

Pentingnya Pengukuran TSS

Pentingnya pengukuran TSS terletak pada dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. TSS yang tinggi dapat menyebabkan air menjadi keruh, mengurangi penetrasi cahaya matahari ke dalam air, yang dapat mengganggu proses fotosintesis pada tanaman air dan ekosistem akuatik. Selain itu, partikel tersuspensi juga dapat membawa kontaminan bahan kimia berbahaya yang dapat berdampak buruk pada kualitas air dan kesehatan manusia yang menggunakan air tersebut.

Apa Itu TDS?

TDS atau Total Dissolved Solids merujuk pada semua zat padat yang terlarut dalam air, termasuk garam, mineral, ion, dan bahan organik terlarut lainnya. TDS diukur dalam satuan miligram per liter (mg/L) dan mencakup berbagai zat seperti kalsium, magnesium, natrium, kalium, bikarbonat, sulfat, dan klorida. Pengujian TDS biasanya dilakukan dengan menggunakan alat konduktometer yang mengukur konduktivitas listrik air, karena air dengan TDS yang tinggi akan memiliki konduktivitas yang lebih tinggi.

Pentingnya Pengukuran TDS

Pentingnya pengukuran TDS terutama terkait dengan kualitas air dan proses industri. Tingkat TDS yang tinggi dalam air dapat menyebabkan rasa yang tidak enak, dan jika mengandung zat-zat tertentu dalam konsentrasi tinggi, dapat berdampak buruk pada kesehatan. Misalnya, konsentrasi tinggi natrium dalam air dapat berdampak negatif pada tekanan darah. Dalam industri, TDS yang tinggi dapat mempengaruhi efisiensi proses, menyebabkan korosi pada peralatan, dan mempengaruhi kualitas.

Perbedaan Utama Antara TSS dan TDS

Perbedaan utama antara TSS dan TDS adalah sifat fisik partikel yang diukur. TSS merujuk pada partikel padat yang tersuspensi dalam air dan dapat disaring, sedangkan TDS merujuk pada zat-zat yang terlarut dalam air dan tidak dapat disaring. Berikut adalah beberapa perbedaan spesifik antara TSS dan TDS:

  1. Ukuran Partikel: TSS terdiri dari partikel besar yang dapat dilihat dengan mata telanjang atau di bawah mikroskop, sementara TDS terdiri dari partikel sangat kecil yang tidak dapat dilihat tanpa alat khusus.
  2. Metode Pengukuran: TSS diukur dengan menyaring air dan menimbang residu padatan, sementara TDS diukur dengan mengukur konduktivitas listrik air atau menguapkan air dan menimbang residu padatan yang tertinggal.
  3. Dampak pada Kualitas Air: TSS mempengaruhi kejernihan air dan dapat membawa kontaminan, sedangkan TDS mempengaruhi rasa dan kualitas kimia air.
  4. Penanganan: Pengolahan TSS biasanya melibatkan proses fisik seperti penyaringan dan sedimentasi, sementara pengolahan TDS melibatkan proses kimia atau fisik seperti distilasi, osmosis terbalik, atau demineralisasi.

Dalam pengolahan air, baik TSS maupun TDS perlu diperhatikan untuk memastikan kualitas air yang optimal. Memahami perbedaan antara keduanya membantu dalam memilih metode pengolahan yang tepat dan memastikan air yang dihasilkan aman untuk digunakan dalam berbagai aplikasi. Dengan demikian, pengukuran dan pengendalian TSS dan TDS adalah langkah penting dalam manajemen kualitas air yang efektif.

Apa Itu Pengujian TDS?

Pengujian TDS (Total Dissolved Solids) adalah salah satu metode penting dalam analisis kualitas air yang digunakan untuk menentukan jumlah total zat padat terlarut yang ada dalam air atau badan air. TDS mencakup berbagai jenis zat terlarut seperti mineral, garam, logam, dan bahan organik yang sangat kecil sehingga tidak dapat disaring dari air. Mengukur TDS memberikan informasi yang berharga tentang kemurnian air, tingkat mineralisasi, dan potensi kontaminasi dari sumber-sumber terlarut tertentu.

Pengertian TDS

TDS atau Total Dissolved Solids adalah jumlah keseluruhan zat padat yang terlarut dalam air. Zat-zat ini dapat berupa garam anorganik seperti kalsium, magnesium, kalium, natrium, bikarbonat, klorida, dan sulfat, serta bahan organik terlarut lainnya. TDS dinyatakan dalam satuan miligram per liter (mg/L) atau bagian per juta (ppm). Semakin tinggi nilai TDS, semakin banyak zat terlarut yang terdapat dalam air tersebut.

Pentingnya Pengujian TDS

Pengujian TDS sangat penting untuk berbagai keperluan, mulai dari pemantauan kualitas air hingga aplikasi industri. Dalam konteks air, TDS yang tinggi dapat mempengaruhi rasa, bau, dan penampilan air, serta berpotensi membawa kontaminan yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Di industri, TDS yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan, mengganggu proses produksi, dan mempengaruhi kualitas. Oleh karena itu, memahami dan mengontrol kadar TDS adalah langkah penting untuk memastikan air yang digunakan aman dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Metode Pengujian TDS

Pengujian TDS dapat dilakukan dengan beberapa metode, namun yang paling umum adalah dengan menggunakan konduktometer. Konduktometer mengukur konduktivitas listrik air, yang berkorelasi langsung dengan konsentrasi ion-ion terlarut di dalam air. Langkah-langkah umum dalam pengujian TDS menggunakan konduktometer adalah sebagai berikut:

  1. Pengambilan Sampel Air: Ambil sampel air yang akan diuji. Pastikan sampel diambil dari lokasi yang representatif dan dalam wadah yang bersih untuk menghindari kontaminasi.
  2. Kalibrasi Alat: Kalibrasi konduktometer menggunakan larutan standar yang diketahui nilai TDS-nya. Hal ini penting untuk memastikan akurasi pengukuran.
  3. Pengukuran: Celupkan probe konduktometer ke dalam sampel air dan baca nilai konduktivitas yang ditampilkan. Alat akan secara otomatis mengonversi nilai konduktivitas ini menjadi nilai TDS dalam mg/L atau ppm.
  4. Pencatatan Hasil: Catat nilai TDS yang terbaca dan bandingkan dengan standar yang berlaku untuk menilai kualitas air.

Alternatif Metode Pengujian TDS

Selain menggunakan konduktometer, TDS juga dapat diukur dengan metode penguapan dan penimbangan. Metode ini melibatkan penguapan air hingga kering dan menimbang residu padatan yang tertinggal. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Pengambilan Sampel Air: Ambil sampel air yang akan diuji.
  2. Penguapan: Tuangkan sampel air ke dalam wadah penguapan dan panaskan hingga semua air menguap, meninggalkan residu padatan.
  3. Penimbangan: Timbang residu padatan yang tertinggal untuk menentukan jumlah TDS.

Metode ini lebih akurat untuk beberapa jenis analisis, namun memerlukan waktu lebih lama dan peralatan laboratorium khusus.

Interpretasi Hasil Pengujian TDS

Hasil pengujian TDS perlu diinterpretasikan dengan hati-hati. Nilai TDS yang ideal bervariasi tergantung pada tujuan penggunaan air. Untuk air, Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan nilai TDS kurang dari 600 mg/L untuk rasa yang baik, sementara nilai di atas 1000 mg/L dianggap tidak dapat diterima untuk digunakan manusia. Untuk aplikasi industri, standar TDS dapat bervariasi tergantung pada proses dan peralatan yang digunakan.

Pemantauan dan pengendalian TDS adalah bagian penting dari manajemen kualitas air. Dengan mengetahui dan memahami kadar TDS, kita dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan air yang kita gunakan aman, bersih, dan sesuai dengan kebutuhan kita. Baik dalam skala rumah tangga maupun industri, pengujian TDS adalah alat yang sangat berharga untuk kualitas air.

jual resin kation, jual resin kation anion, jual resin anion kation, jual resin anion kation di surabaya, jual resin anion kation jakarta jual resin kation bandung, harga resin kation anion, harga resin penukar ion, harga resin per karung, harga resin penukar ion per liter, jual resin kation amberlite ir 120, jual resin kation 108, jual resin amberlite ir 120, jual resin dowex surabaya, jual resin kation dowex, jual cation exchange resin dowex

TDS Normal Berapa? Untuk Air, TDS Normal di Bawah 500 ppm

Total Dissolved Solids (TDS) adalah salah satu parameter penting dalam menentukan kualitas air. TDS mengukur jumlah total zat padat terlarut dalam air, termasuk mineral, garam, dan bahan organik. Nilai TDS dinyatakan dalam satuan miligram per liter (mg/L) atau bagian per juta (ppm). Mengetahui berapa nilai TDS yang dianggap normal untuk air sangat penting karena dapat mempengaruhi rasa, bau, dan kesehatan air yang digunakan.

Apa Itu TDS?

TDS atau Total Dissolved Solids merujuk pada semua zat padat yang terlarut dalam air. Ini termasuk mineral alami seperti kalsium, magnesium, natrium, dan kalium, serta bahan kimia buatan manusia seperti pestisida dan limbah industri. TDS diukur untuk menilai kemurnian air dan untuk memastikan air tersebut aman untuk digunakan manusia. Nilai TDS yang tinggi dapat menunjukkan adanya kontaminasi atau kelebihan mineral yang mungkin berbahaya bagi kesehatan.

Metode Pengukuran TDS

TDS biasanya diukur dengan menggunakan konduktometer, alat yang mengukur konduktivitas listrik air. Konduktivitas ini kemudian dikonversi menjadi nilai TDS dalam ppm. Metode lainnya termasuk penguapan dan penimbangan residu padat yang tersisa setelah air diuapkan. Namun, metode konduktometer lebih umum digunakan karena cepat dan mudah dilakukan.

Standar TDS untuk Air

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbagai badan pengatur lainnya telah menetapkan pedoman untuk nilai TDS dalam air. Menurut WHO, air dengan TDS di bawah 300 ppm dianggap memiliki rasa yang sangat baik. Air dengan TDS antara 300 hingga 600 ppm masih dapat diterima, sementara air dengan TDS antara 600 hingga 900 ppm kurang diterima. Air dengan TDS di atas 900 ppm dianggap tidak dapat diterima untuk digunakan manusia karena dapat mempengaruhi rasa, menyebabkan endapan, dan berpotensi membawa kontaminan berbahaya.

TDS Normal di Bawah 500 ppm

Untuk air, TDS normal di bawah 500 ppm dianggap ideal. Nilai ini memberikan keseimbangan yang baik antara kandungan mineral yang bermanfaat dan kemurnian air. Air dengan TDS di bawah 500 ppm biasanya memiliki rasa yang lebih baik dan lebih menyegarkan. Selain itu, air dengan TDS rendah cenderung lebih aman untuk digunakan karena kemungkinan lebih kecil mengandung kontaminan berbahaya.

Pentingnya Menjaga TDS dalam Batas Normal

Menjaga TDS dalam batas normal sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan. Air dengan TDS tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan, gangguan ginjal, dan peningkatan risiko penyakit jantung. Selain itu, air dengan TDS tinggi dapat mempengaruhi rasa makanan dan minuman, serta menyebabkan endapan mineral pada peralatan rumah tangga seperti ketel dan mesin cuci.

Di sisi lain, air dengan TDS yang terlalu rendah juga dapat bermasalah. Air yang terlalu murni, dengan TDS sangat rendah, mungkin tidak mengandung mineral esensial yang diperlukan tubuh. Mineral seperti kalsium dan magnesium penting untuk kesehatan tulang dan fungsi tubuh lainnya. Oleh karena itu, air dengan TDS di bawah 500 ppm dianggap memberikan keseimbangan yang optimal antara kemurnian dan kandungan mineral yang bermanfaat.

Cara Mengontrol TDS dalam Air

Untuk memastikan air memiliki TDS dalam batas normal, ada beberapa metode yang dapat digunakan. Penyaringan air adalah salah satu cara yang efektif untuk mengurangi TDS. Sistem penyaringan seperti reverse osmosis (RO) dan demineralisasi dapat secara efektif menghilangkan zat padat terlarut dari air. Selain itu, metode distilasi juga dapat digunakan untuk menghasilkan air dengan TDS rendah.

Penting untuk secara teratur menguji kualitas air untuk memastikan nilai TDS tetap dalam batas yang aman. Pengujian dapat dilakukan menggunakan konduktometer atau kit pengujian TDS yang tersedia secara komersial. Dengan pemantauan yang tepat dan penggunaan teknologi pengolahan air yang efektif, kita dapat memastikan air yang kita gunakan aman, sehat, dan menyegarkan.


jual resin kation, jual resin kation anion, jual resin anion kation, jual resin anion kation di surabaya, jual resin anion kation jakarta jual resin kation bandung, harga resin kation anion, harga resin penukar ion, harga resin per karung, harga resin penukar ion per liter, jual resin kation amberlite ir 120, jual resin kation 108, jual resin amberlite ir 120, jual resin dowex surabaya, jual resin kation dowex, jual cation exchange resin dowex

Salah Satu Cara untuk Menurunkan TDS adalah Menggunakan Resin Kation dan Anion

Total Dissolved Solids (TDS) adalah parameter penting yang menunjukkan jumlah total zat padat terlarut dalam air. Zat-zat ini dapat mencakup mineral, garam, logam, dan bahan organik. Tingginya TDS dalam air dapat mempengaruhi kualitas, dan kegunaan air tersebut. Salah satu metode efektif untuk menurunkan TDS adalah dengan menggunakan resin kation dan anion dalam proses penukar ion. Metode ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pengolahan air dan industri.

Pengertian Resin Kation dan Anion

Resin kation dan anion adalah bahan yang digunakan dalam proses penukar ion untuk menghilangkan ion-ion terlarut dalam air. Resin ini terdiri dari butiran kecil yang dapat menukar ion-ion di dalam air dengan ion-ion yang terikat pada resin tersebut. Resin kation menukar ion positif (kation) seperti kalsium, magnesium, dan natrium, sementara resin anion menukar ion negatif (anion) seperti klorida, sulfat, dan nitrat. Proses ini memungkinkan pengurangan jumlah TDS dalam air secara signifikan.

Cara Kerja Resin Kation dan Anion

Proses penukar ion melibatkan dua tahap utama: penukaran kation dan penukaran anion. Pada tahap pertama, air yang mengandung TDS tinggi dilewatkan melalui kolom resin kation. Ion-ion positif dalam air seperti kalsium dan magnesium akan digantikan dengan ion hidrogen (H+) yang terikat pada resin kation. Ini menghilangkan ion-ion yang menyebabkan kekerasan air dan sebagian dari TDS.

Pada tahap kedua, air yang telah melewati resin kation kemudian dilewatkan melalui kolom resin anion. Ion-ion negatif seperti klorida dan sulfat akan digantikan dengan ion hidroksida (OH-) yang terikat pada resin anion. Kombinasi ion hidrogen (H+) dan ion hidroksida (OH-) yang dilepaskan oleh resin akan membentuk air (H2O), sehingga mengurangi TDS lebih lanjut dan dapat kemurnian air.

Keuntungan Menggunakan Resin Kation dan Anion

Menggunakan resin kation dan anion untuk menurunkan TDS memiliki beberapa keuntungan signifikan:

  1. Efektivitas Tinggi: Metode ini sangat efektif dalam menghilangkan berbagai jenis ion terlarut dari air, termasuk mineral yang menyebabkan kekerasan air dan kontaminan anorganik lainnya.
  2. Fleksibilitas: Resin penukar ion dapat digunakan dalam berbagai skala, dari sistem rumah tangga hingga instalasi industri besar. Ini membuatnya cocok untuk berbagai aplikasi pengolahan air.
  3. Biaya Operasional Rendah: Setelah dipasang, sistem penukar ion memerlukan perawatan minimal dan dapat dioperasikan dengan biaya yang relatif rendah dibandingkan dengan metode pengolahan air lainnya.

Penerapan dalam Pengolahan Air dan Industri

Penggunaan resin kation dan anion dalam pengolahan air membantu memastikan air yang digunakan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Dengan menurunkan TDS, rasa air menjadi lebih baik dan aman untuk digunakan. Selain itu, metode ini juga penting dalam berbagai aplikasi industri, seperti dalam produksi makanan dan minuman, farmasi, dan elektronika, di mana air dengan kemurnian tinggi sangat dibutuhkan.

Penting juga untuk memastikan bahwa sistem penukar ion dirancang dan dioperasikan dengan benar untuk menghindari masalah seperti kelebihan beban resin atau penurunan efisiensi penukaran ion. Pemantauan rutin kualitas air dan kondisi resin sangat dianjurkan untuk memastikan hasil yang optimal.


jual resin kation, jual resin kation anion, jual resin anion kation, jual resin anion kation di surabaya, jual resin anion kation jakarta jual resin kation bandung, harga resin kation anion, harga resin penukar ion, harga resin per karung, harga resin penukar ion per liter, jual resin kation amberlite ir 120, jual resin kation 108, jual resin amberlite ir 120, jual resin dowex surabaya, jual resin kation dowex, jual cation exchange resin dowex

Ady Water Jual Resin Kation Anion dari Berbagai Merek Seperti Amberlite, Lewatit, dan Suqing

Ady Water adalah perusahaan terkemuka yang bergerak dalam bidang pengolahan air, menyediakan berbagai solusi untuk kebutuhan air bersih dan air limbah. Salah satu produk unggulan yang ditawarkan oleh Ady Water adalah resin kation dan anion dari berbagai merek ternama seperti Amberlite, Lewatit, dan Suqing. Resin ini digunakan dalam proses penukar ion yang efektif untuk menurunkan Total Dissolved Solids (TDS).

Pengertian Resin Kation dan Anion

Resin kation dan anion adalah bahan yang digunakan dalam proses penukar ion untuk menghilangkan ion-ion terlarut dalam air. Resin kation menukar ion positif (kation) seperti kalsium dan magnesium dengan ion hidrogen (H+), sedangkan resin anion menukar ion negatif (anion) seperti klorida dan sulfat dengan ion hidroksida (OH-). Proses ini membantu mengurangi TDS dan dapat kemurnian air, sehingga air menjadi lebih aman dan berkualitas untuk berbagai keperluan.

Merek-Merek Resin yang Dijual oleh Ady Water

Ady Water menyediakan berbagai merek resin kation dan anion yang dikenal dengan kualitasnya yang tinggi dan kinerja yang handal. Beberapa merek yang dijual oleh Ady Water antara lain Amberlite, Lewatit, dan Suqing. Merek-merek ini telah digunakan secara luas dalam industri pengolahan air dan memiliki reputasi yang baik di pasaran.

Amberlite

Amberlite adalah merek resin penukar ion yang diproduksi oleh DuPont, salah satu perusahaan kimia terbesar di dunia. Resin Amberlite dikenal karena keefektifannya dalam menghilangkan ion-ion terlarut dan dapat kualitas air. Produk ini digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pengolahan air, industri makanan dan minuman, serta aplikasi farmasi. Amberlite memiliki berbagai jenis resin kation dan anion yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pengolahan air.

Lewatit

Lewatit adalah merek resin penukar ion yang diproduksi oleh Lanxess, perusahaan kimia global yang berbasis di Jerman. Resin Lewatit terkenal karena daya tahan dan efisiensinya dalam proses penukar ion. Produk ini digunakan dalam pengolahan air industri, pengolahan air limbah, serta dalam aplikasi kimia dan farmasi. Lewatit menawarkan berbagai jenis resin kation dan anion dengan karakteristik yang berbeda, memungkinkan pengguna untuk memilih resin yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

Suqing

Suqing adalah merek resin penukar ion yang diproduksi oleh Jiangsu Suqing Water Treatment Engineering Group, perusahaan yang berbasis di China. Resin Suqing dikenal karena harganya yang kompetitif dan kualitasnya yang tinggi. Produk ini digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pengolahan air, pengolahan air industri, dan pengolahan air limbah. Suqing menawarkan berbagai jenis resin kation dan anion yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan pengolahan air.

Keunggulan Membeli Resin dari Ady Water

Ady Water menawarkan berbagai keunggulan bagi pelanggan yang membeli resin kation dan anion dari mereka. Pertama, Ady Water menyediakan produk dengan dokumentasi lengkap, termasuk Certificate of Analysis (COA), Material Safety Data Sheet (MSDS), dan sertifikat Halal untuk beberapa merek. Dokumentasi ini memastikan bahwa pelanggan mendapatkan produk yang berkualitas dan aman untuk digunakan.

Kedua, Ady Water memiliki jaringan distribusi yang luas, memungkinkan pengiriman produk ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil. Dengan gudang yang terletak di kota-kota besar, Ady Water dapat memastikan ketersediaan produk dan pengiriman yang cepat kepada pelanggan.

Ketiga, Ady Water menyediakan layanan konsultasi oleh tim penjualan yang berpengalaman. Pelanggan dapat berkonsultasi mengenai kebutuhan spesifik pengolahan air mereka dan mendapatkan rekomendasi produk yang paling sesuai. Layanan konsultasi ini membantu pelanggan untuk membuat keputusan yang tepat dan efisien dalam memilih produk resin kation dan anion.

Penerapan Resin Kation dan Anion dalam Berbagai Aplikasi

Resin kation dan anion yang dijual oleh Ady Water dapat digunakan dalam berbagai aplikasi pengolahan air. Di sektor industri, resin ini digunakan untuk mengurangi TDS dalam air proses, dapat kualitas air untuk produksi, dan melindungi peralatan dari kerusakan akibat endapan mineral. Dalam pengolahan air, resin kation dan anion membantu menghilangkan kontaminan dan memastikan air yang aman dan berkualitas tinggi untuk digunakan.

Selain itu, resin kation dan anion juga digunakan dalam aplikasi khusus seperti pengolahan air di laboratorium, produksi obat-obatan, dan industri makanan dan minuman. Keberagaman jenis resin yang tersedia memungkinkan pengguna untuk memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka, memastikan efisiensi dan efektivitas dalam pengolahan air.


Ady Water, supplier produk: [Resin Kation Anion]

Jangan lewatkan kesempatan untuk memastikan kebutuhan rumah tangga atau industri Anda terpenuhi melalui produk-produk berkualitas dari Ady Water.

Hubungi kami di:

  • Kontak WA sales: [0821 2742 3050 Rusmana]
  • Email: adywater@gmail.com

Produk Ady Water meliputi

  • Pasir Silika / Pasir Kuarsa
  • Karbon Aktif / Arang Aktif
  • Pasir Aktif
  • Pasir MGS
  • Pasir Zeolit
  • Pasir Antrasit
  • Pasir Garnet
  • Tawas
  • PAC
  • Tabung Filter Air
  • Lampu UV Sterilisasi Air
  • Ozone Generator
  • Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
  • Activated Alumina
  • Katalis Desulfurisasi
  • Ceramic Ball

Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.

Catalog

DAPATKAN PENAWARAN MENARIK DENGAN MENGISI FORMULIR INI




DISCLAIMER:

Produk KARBON AKTIF dan media filter yang Ady Water jual memiliki fungsi untuk PENJERNIHAN / PENYARINGAN AIR, bukan untuk tujuan:
1. Obat-obatan
2. Bahan peledak
3. Bahan berbahaya

Segala penyalahgunaan produk diluar tujuan sebenarnya bukan merupakan tanggungjawab ADY WATER.